Fadly'z Blog

" semua akan terasa indah pada waktunya "

Senin, 25 Maret 2013

Modifikasi Perilaku

A. Judul : Modifikasi Perilaku

B. Kelompok 7 :
Anggota Kelompok :

  1. Ardian Fadli (111402020)
  2. Vanesa Felicia (111402038)
  3. Deno Sumarta (111402040) 
  4. Ayu Cahyani A (111402106)
C. Hasil Diskusi :

Defenisi Modifikasi Perilaku

Defenisi dari modifikasi perilaku adalah suatu teknik yang dibuat atau diformulasilakan untuk meningkatkan frekuensi dari tindak perilaku yang diinginkan dan menurunkan kemunculan perilaku yang tidak diinginkan. Modifikasi perilaku ini lebih merujuk pada proses pengubahan perilaku, seperti mengubah perilaku dan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus melalui penguatan perilaku adaptif dan atau penghilangan perilaku maladaptif melalui hukuman.

Tokoh Modifikasi Perilaku


Ada beberapa tokoh dari teori modifikasi perilaku, sperti B.F. Skinner, Pavlov, dll. Namun kami disini membahas teori dari B.F. Skinner yang mengembangkan teori tersebut. Kegiatan modifikasi perilaku (behavior modification) secara umum didasari psikologi behavioristik, khususnya teori stimulus respon dari pavlov yang kemudian dikembangkan oleh B. F. Skinner.


B.F. Skinner merupakan seorah tokoh dari teori modifikasi perilaku yang berkebangsaan Amerika yang dikenal sebagai seorang tokoh behavioris dengan menggunakan pendekatan model langsung dan beliau juga meyakini bahwa perilaku kita sehari-hari dikontrol melalui suatu proses yang disebut dengan proses operant conditioning.

Bunyi Teori dari B.F.Skinner

Teori B.F.Skinner mengemukakan bahwa adanya “cara kerja yang menentukan” (operant conditioning) yang terdiri dari stimulus yang menggugah yang dapat meningkatkan proses kerja serta usaha untuk memodifikasi perilaku seseorang dengan suatu penguatan(reinforcement).

Operant Conditioning atau pengoperasian operan merupakan suatu cara atau proses untuk penguatan perilaku operan. Perilaku operan itu sendiri adalah suatu perilaku yang dikeluarkan atau dilakukan dengan cara spontan dan bebas, yang berbeda dengan perilaku responden, dikemukakan oleh Pavlov, yang muncul dikarenakan adanya suatu stimulus tertentu. Perilaku operan ini dapat berulang-ulang muncul atau menghilang sesuai dengan keinginan.

Skinner membagi penguatan (reinforcemet) kedalam dua bagian, yaitu penguatan yang bersifat positif, maupun penguatan yang bersifat negatif. Penguatan positif tersebut contohnya seperti memberikan penghargaan/imbalan untuk perilaku yang sesuai dengan keinginan. Sedangkan penguatan negatif tidak memberikan penghargaan jika perilaku tersebut tidak sesuai dengan keinginan. Sehingga dengan adanya penguatan tersebut maka perilaku dari seseorang akan berubah. Dengan menyadari bahwa apa yang dia kerjakan salah maka dia akan menerima konsekuensi dari perbuatan yang telah dilakukan sehingga dia akan sadar bahwa apa yang dia kerjakan adalah tidak benar dan akan merubah perilakunya menjadi benar. Inilah yang kita sebut dengan Modifikasi Perilaku.

Eksperimen dari B.F. Skinner untuk Memperkuat Teorinya

Pada percobaan untuk membuktikan teori yang Ia kemukakan, maka B.F. Skinner melakukan percobaan pada seekor tikus. Dalam laboratorium, Skinner memasukkan seekor tikus yang kelaparan dalam kotak yang disebut “Skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol, alat memberi makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat dialiri listrik. Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana-kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, sehingga makanan keluar. Proses pembelajaran dari tikus tersebut diberi nama shapping.

Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan (reinforcement).

Kelebihan dan Kekurangan Teori B.F.Skinner

Kelebihan Teori Skinner :

Dengan adanya teori tersebut diharapkan pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. Hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.

Kekurangan Teori Skinner :

Dengan  ditiadakannya hukuman, maka kemungkinan akan membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan.

Namun menurut skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa

Contoh Pengaplikasian Teori B.F. Skinner terhadap Modifikasi Perilaku

Contoh Modifikasi Perilaku yang berhubungan dengan dinamika sebagai mahasiswa TI adalah ketika seorang mahasiswas TI yang tidak memahami suatu bahasa pemrograman. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya yang pertama karena belum pernah sama sekali menyentuh yang namanya bahasa pemrograman, atau masalah lainnya karena memang tidak ingin memahami bahasa pemrograman tersebut sama sekali. Oleh karena itu, untuk dapat memahami bahasa pemrograman ini, maka dilakukan sebuah cara bagaimana mahasiswa TI tersebut dapat memahami bahasa pemrograman. Diberikan beberapa tugas kepada sang mahasiswa, dan jika ia tidak Ia berhasil mengerjakan tugas pemrograman tersebut dengan baik, maka sang pendidik akan memberikan penguat positif berupa nilai yang baik. Namun jika mahasiswa tersebut tidak mengerjakannya, maka sang pendidik akan memberikan penguat negative yaitu berupa tidak member imbalan seperti memberikan nilai tidak bagus. Maka sang mahasiswa akan terus belajar, dan berusaha bagaimana caranya agar dapat membuat nilainya meningkat sehingga dia akan memperoleh imbalan ataupun penghargaan. Proses tersebut dinamakan dengan Modifikasi Perilaku.

Kesimpulan dari penjabaran diatas bahwa untuk memodifikasi perilaku seseorang, tidak dapat kita lakukan dengan cara instan, melainkan dengan cara yang bertahap. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pengaplikasian dari teori yang dikemukakan oleh B.F. Skinner.

D. Sumber Referensi :

    Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi (Understanding Psychology). Jakarta:Salemba Humanika.
    http://blog.unsri.ac.id/desipandora/welcome/teori-penguatan-skinner/mrdetail/15164
    http://www.scribd.com/doc/8210451/Behavioristik-vs-Konstruktivistik-3
    http://goeh.wordpress.com/2008/03/07/teori-belajar-menurut-bf-skinner/

E. Testimoni Secara Keseluruhan:

Belajar secara diskusi sangat menyenangkan. kita bisa saling bertukar pikiran satu sama lain. lebih mudah memahami suatu materi dengan dengan berdiskusi. dalam diskusi kami ini saya mendapatkan pengetahuan baru, yaitu tentang modifikasi prilaku. modifikasi prilaku sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa. dalam proses belajar mengajar di kelas. menurut saya teori B.F skinner bagus karna tidak memberikan tekanan kepada mahasiswanya. tapi, mahasiswa menjadi kurang disiplin karena tidak adanya hukuman secara langsung.

0 komentar:

Posting Komentar